Rabu, 18 Juni 2014

Produksi

TUGAS KELOMPOK Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Ayat Ekonomi II “ PRODUKSI “ Dosen Pengampu: Drs. Tarmizi, M.Ag.. Disusun oleh: Kelompok 4 Dwi Ratna Sari (1287514) Endang Sulis Setiawati (1287704) M. Khumroni (1288574) Yucky Andistya (1289724) Yunita Widya Ningrum (1289754) Jurusan Syari’ah Ekonomi Syari’ah / IV Kelas: G SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO TA 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul “ Produksi “. Makalah yang menjelaskan secara terperinci dan sumber-sumber yang jelas. kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Tarmizi, M.Ag.. ,yang telah memberikan tugas dan tanggung jawab ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan waktu yang tepat. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritikan serta bimbingan yang dapat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Metro, 10 Juni 2014 Penyusun   DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 1.1 Tafsir Mufradat (QS. Baqarah :22,164 (QS. Al-An-Nahl 5-6, 10-12, 14 & 66), (QS. Hud : 61), (QS. Al-A’raf : 56), (QS.Al- Mulk :15), (QS,Ibrahim : 32&34), (QS Al-Jatsiyah: 13 2 1.2 Asbabun Nuzul Ayat 10 1.3 Kandungan Ayat 10 1.4 Munasabah Ayat 13 BAB III PENUTUP 15 3.1 Kesimpulan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu didorong oleh motiv ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui kegiatan distribusi setelah terhimpun maka prduksi itu diolah menjadi hasil produksi. Dalam islam dijelaskan oleh Allah SWT tentang hikmat-hikmat yang Allah SWT berikan berupa kebutuhan kepada manusia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Mentafsirkan Ayat-ayat (QS. Al-Baqarah : 22,164, (QS. An-Nahl: 5-6, 10-12, 14, 66), (QS. Hud : 61), (QS. Al-A’raf : 56), (QS. Mulk: 15), (QS. Ibrahim : 32, 34), (QS. Al-Jatsiyah : 13) Tentang Produksi ? 1.3 Tujuan Masalah 1. Memahami Produksi pada Ayat-ayat (QS. Al-Baqarah : 22,164, (QS. An-Nahl: 5-6, 10-12, 14, 66), (QS. Hud : 61), (QS. Al-A’raf : 56), (QS. Mulk: 15), (QS. Ibrahim : 32, 34), (QS. Al-Jatsiyah : 13)   BAB II PEMBAHASAN 2.1 TAFSIR MUFRADAT 1. QS. Al-Baqarah: 22,64               •           •       •        ••       •                      Artinya: ““Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. a. Kata Kunci        Artinya: ““Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu Maksud potongan ayat diatas adalah Pertama sekali diperhatikanlah kejadian semua langit dan bumi; meng¬hadap dan menengadahlah ke langit yang tinggi itu. Dan Allah telah memberikan bumi sebagai hamparan dan Berlapis-lapis banyaknya, cuma mata kita dalam tubuh yang kecil ini hanya dapat melihatnya sedikit sekali. Sungguhpun sedikit yang dapat dilihat sudahlah sangat mengagumkan; Langit itu membawa perasaan kita menjadi jauh dan rawan sekali. Mengagum¬kan dia pada malam hari dan menakjubkan dia pada siang hari. Di sana terdapat berjuta-juta bintang hanya sedikit yang dapat dilihat dengan mata, dan lebih banyak lagi yang.tidak terlihat. Bumi adalah salah satu dari bintang-bintang yang banyak itu. Kita yang berdiam di bumi ini merasa bumi sudah besar, padahal dia hanya laksana sebutir pasir saja di antara bintang berjuta. Wahai, alangkah dahsyatnya kekuasaan Tuhan di langit. 2. QS. An-Nahl : 5-6, 10-12, 14 , 66                                     • • •    •  •          •                                     •              •     Artinya: “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya). “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. “Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. a. Kata kunci Binatang Ternak :     Menundukan malam dan siang : Maksud potongan ayat diatas adalah bahwasannya Allah telah memberikan beberapa sumber daya dan telah menundukan malam dan siang serta binatang-binatang ternak untuk dapat dimanfaatkan, diproduksikan dan dijadikan sesuatu yang sangat menghasilkan bagi umat manusia, dan allah sangat menginginkan agar manusianya lebih pandai untuk mempergunakannya, mengolah nya sehingga dapat dikonsumsi dengan halal. 3. QS. Hud : 61                            •     Artinya: “Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." a. Kata kunci         Artinya: “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya Maksud potongan ayat diatas adalah Allah telah menciptakan manusia dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya dengan berbagai sumber daya yang allah ciptakan’ dengan allah menciptakan langit dan bumi maka manusia juga nantinya akan kembali kepada sang pencipta. Allah hanya memberikan nikmat yang tidak dapat diukur kenikmatannya , dan manusia harus benar-benar dapat memanfaatkan titipan yang telah Allah berikan. 4. QS. Al-A’raf: 56         •  •       Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. a. Kata kunci     Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi Maksud potongan ayat diatas adalah Allah telah menciptakan sumber daya yang sangat bermanfaat serta diberikan petunjuk untuk mengolahnya’ dan janganlah umat manusia membuat kerusakan apa yang telah diciptakan oleh Allah yang akan memberikan dampak buruk dimuka bumi, jagalah, pelihara lah dan diproduksilah dengan baik nikmat allah dari sedikit anugrah nya. Sesungguhnya Allah SWT , maha pengasih lagi maha penyayang yang memberikan kemudahan bagi umat-umat nya untuk memproduksi sesuai keahlian dan manfaat sumber daya tersebut dan jangan menggantikan rasa syukur dengan kekufuran sehingga mereka menerima balasan berupa jahanam. 5. QS. Al-Mulk: 15                 Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. a. Kata kunci    Artinya: “Bumi itu mudah” Maksud potongan ayat diatas adalah Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk dapat memproduksi dan mengkonsumsi rezki yang telah Allah sediakan’. Manusia sudah diberikan risky yang begitu berlimpah dan memproduksi dengan beberapa cara. Allah SWT maha adil sehingga mempermudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manusia pandai memanfaatkan apa yang telah disediakan karena bumi itu sangatlah mudah untuk manusia dalam menjalankan kehidupan, namun sayangilah bumi sebagimana kita menyayangi diri kita sendiri.   6. QS. Ibrahim: 32,34             •                                  Artinya :” Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). a. Kata kunci            Artinya :” Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Maksud potongan ayat diatas adalah dengan menciptakan hukum-hukum alam yang mengatur turunnya dan kemudian dia mengeluarkan yakni menumbuhkan dengannya yakni air hujan itu berbagai buah-buahan sebagai rizki utuk kamu dan dismping itu dia telah menundukan kepala bahtera yakni berlayar dengan membawa barang-dagangan. Sungguh nikmat allah yang sangat bermanfaat bagi umat manusia serta diberi kemudahan untuk dapat diproduksikan. Kenikmatan allah yang tidak dapat terhitung “ Segala puji bagi Allah nikmat nya tidak terbayar oleh syukur, kecuali nikmat baru yang menuntut untuk mensyukurinya”. 7. QS. Al-Jatsiyah: 13   •         •       Artinya: “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. a. Kata kunci   Artinya: “Kaum yang berfikir” Maksud potongan ayat diatas adalah Allah memberikan akal fikiran untuk manusia agar lebih memanfaatkan kenikmatan di bumi. Dengan adanya penciptaan langit dan bumi disusul dengan air yang merupakan sumber pokok kehidupan. Dengan menundukan melihat apa yang ada dilaut dan sungai yang sangat banyak sekali manfaat sebagai bukti kuasa allah. Dengan menundukan sungai bagi kalian agar kalian dapat memanfaatkan untuk minum dan membuat saluran-saluran, guna menyirami tanaman dan sebagainya. Dia menundukan bagi kalian matahari dan bulan untuk selalu bergerak, tanpa berhenti hingga berakhirnya umur dunia dan dia menundukan bagi kalian malam dan siang yang saling mengikuti sebagaimana kalian berusaha mencari penghidupan dan beristrahat. Dapat dipahami Allah Swt menyiapkan dan memberikan kepada setiap orang yang dimintanya. Baik melalui usahanya yang disukseskan Allah maupun melalui perintahnya kepada yang memiliki kelebihan dalam mengolah sumber daya. 2.2 ASBABUN NUZUL AYAT 1. QS. Al-Baqarah: 164 Setelah turunnya QS Al-Baqarah 163 kepada Nabi SAW di Madinah, orang-orang kafir Quraisy di Mekah bertanya : “Bagaimana Tuhan Yang Tunggal bisa mendengar manusia yang banyak?” Maka turunlah ayat berikutnya QS Al-Baqarah 164 sebagai jawabannya. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum quraisy berkata bahwa Nabi Muhammad saw. “Berdoalah kepada Allah agar ia menjadikan bukit safa ini emas, asehingga kita dapat memperkuat diri melawan musuh”. Maka Allah menurunkan wahyu kepada beliau (Q.S. 5 al-Maidah : 115) untuk menyanggupi permintaan mereka, dengan syarat apabila mereka khufur setelah dipenuhi permintaan mereka Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain di alam ini. Maka bersabdalah Nabi saw :”Wahai rabb-Ku biarkanlah aku dengan kaumku. Aku akan mendakwahi mereka sehari demi sehari.” Maka turunlah ayat tersebut di atas (Q.S. 2 al-Baqarah: 164). Dengan turunnya ayat tersebut, Allah menjelaskan mengapa mereka meminta Bukit Shafa dijadikan emas, padahal mereka mengetahui banyak ayat-ayat (tanda-tanda) yang luar biasa. 2.3 KANDUNGAN AYAT 1. QS. Al-Baqarah: 22,64 Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnya manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertambah luas pula ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu : 1) Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik didarat maupun dilaut 2) Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu 3) Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi manusia Keterkaitan bumi dan langit ditunjukkan dengan penjelasan fungsinya bagi manusia yaitu sebagai atapnya, “Dia menurunkan air (hujan) dari langit”. Jelas bahwa dimanapun bumi dipijak maka langit akan menjadi atapnya. Fungsi ekonomis terciptanya langit dan bumi diterangkan pada pembahasan berikutnya yaitu turunnya air hujan dari langit telah menyuburkan bumi. Kesuburan bumi atas air hujan tersebut membuat berbagai pepohonan berbuah. Inilah yang menejadi rezeki awal manusia, “Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu”. Langit juga keteraturan dalam pencahayaan, lapisan-lapisan, panas, tekanan udara, dan angin telah memberikan maksimalisasi bumi sebagai tempat berpijak bagi makhluk hidup. Dengan begitu, ayat tersebut telah menunjukkan keterkaitan penciptaan langit dan bumi sebagai sarana produksi rezeki bagi manusia. Segala buah-buahan sebagai rezeki manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (Basic need) yaitu makan. Atas semua karunia Allah tersebut, maka tidaklah pantas apabila manusia mengadakan sekutu bagi Allah. Karenanya Allah berfirman “karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui   2. QS. An-Nahl : 5-6, 10-12, 14, 66 Allah telah memberikan bintang ternak yang banyak sekali manfaat nya’ dan dapat diolah dalam berbagai hal. Dan allah juga telah menurunkan air hujan untuk banyak manfaat bagi umat manusia agar manusia dapat slalu bersyukur dengan apa yang telah allah berikan melalui sumber daya yang telah disedikan. 3. QS. Hud : 61 Nabi Saleh berkata kepada kaumnya, "Allah Swt menyerahkan pemakmuran bumi ini di tangan manusia, karena itu kalian harus membuat kemakmuran di muka bumi ini." Setelah itu Nabi Saleh as mengatakan: Kenapa kalian mencari harta dari jalan yang tidak halal? Kalian semestinya berupaya melalui bercocok tanam atau berternak hewan. Bertaubatlah kalian kepada Tuhan dari perbuatan dan sikap buruk ini, karena sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat hamba-hamba-Nya." 4. QS. Al-A’raf : 56 Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt. Memerintahkan manusia untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah menciptakan alam ini dengan sempurna, penuh harmoni, serasi dan sangat seimbang untuk mencukupi kebutuhan makhluk-Nya. 5. QS. Al-Mulk : 15 Ayat ini menyatakan Dia sendiri yang menjadikan bumi yang kamu huni ’Dzalula’ sehingga ia menjadi nyaman dan mudah bagi kamu untuk melakukan aneka aktivitas, maka kapan saja kamu mau, silakan berjalan lah dipenjuru-penjurunya, bahkan pegunungan-pegunungan dan makan jugalah sebagian rizkynya, karena tidak mungkin kamu dapat menghabiskan nya disebabkan rizki nya melimpah melebihi kebutuhan kamu, dan mengabdilah kepadanya sebagai tanda syukur atas limpahan karunianya itu. Dari bumi itulah dan hanya kepadanyalah kebangkitan kamu masing-masinguntuk mempertanggungjawabkan amal-amalan kamu. 6. QS. Ibrahim : 32, 34 Ayat ini dari tiga sisi mengisyarakatkan peran air dalam kehidupan manusia antara lain: • Pertama, air hujan sebagai sumber kehidupan bumi, tumbuh-tumbuhan, tanaman dan buah-buahan. • Kedua, air laut sebagai sumber kehidupan makhluk hidup laut. Ikan-ikan sebagai makanan laut dan jalur terbaik dan termurah lalu lintas barang. Bahkan hingga saat ini ketika manusia menggunakan pesawat terbang dan sarana transportasi lainnya nilai transaksi terbesar lalu lintas barang melalui jalur laut yang Tuhan berikan bagi manusia ini • Ketiga, air sungai, sebagai pengairan di daerah yang kekurangan air dan sarana perpindahan air ke daerah kering. Selain karunia air Allah menganugerahkan matahari dan bulan yang berputar pada porosnya menciptakan siang dan malam. Walaupun tidak di bawah kendali manusia tetapi Allah menganugerahkan untuk dimanfaatkan manusia. Jenis gerakan dan perputarannya memberikan ketenangan dan ketenteraman bagi manusia. 6. QS. Al Jatsiyah : 13 Allah telah menundukan apa yang ada dilangit dan dibumi semua hanya untuk manusia agar pandai dalam memanfaatkan dan mengolahnya. Allah maha pengasih dan maha penyayang yang memiliki kekuasaan dengan apa yang sudah dia berikan pada alam semesta. 2.4 MUNASABAH AYAT Berdasarkan beberapa ayat yang telah dipaparkan sebelumnya sebenarnya ayat tersebut membahas bahwa Allah SWT telah menyediakan segala apa yang ada di langit dan di bumi sebagai alat manusia untuk mencari rizeki, selaras dengan hal tersebut, manusia harus meningkatkan kegiatan produksi dengan segala sarana yang telah diciptakan oleh Allah. Karena, sebaik baik pekerjaan adalah pekerjaan yang memproduksi sendiri barang yang akan diperjual belikan. Firman Allah SWT bukan hanya tercantum di dalam ayat Qouliyah saja, melainkan ayat Qouniyah. Didalam surat Al-Baqarah ayat 22,24 terdapat klausa “dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu” , yang dimaksud disini adalah manusia dituntut untuk bisa memanfaatkan segala sesuatu yang ada di bumi, baik yang ada di langit, dipermukaan maupun didalam perut bumi untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Hal ini sesuai dengan lanjutan dari surat An-Nahl ayat 5-6, 10-12, 14, 66 “Binatang Ternak , menundukan malam dan siang”. Allah swt memberikan anugerah yang luar biasa kepada manusia, yaitu berupa akal pikiran dan kelebihan panca indera dengan sumber daya yang telah diberikan. Dengan anugerah yang luar biasa tersebut, Allah yang telah menciptakan manusia dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya sebagaimana dalam Hud ayat 61. Dan Allah merang umat manusia untuk membuat kerusakan dimuka bumi Al-A’raf ayat 56, manusia diperintahkan untuk bergerak untuk memanfaatkan sumber daya dari yang allah berikan. Allah SWT juga telah menjamin rezeki semua makhluknya. Hal ini tergantung kepada manusia itu sendiri, apakah mau memanfaatkan kelebihannya untuk mancari rezeki atau tidak mau memanfaatkanya. Apabila manusia mau bergerak (bekerja) mencari rezeki, niscaya manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang telah dijelaskan didalam surat Al-Mulk ayat 15, Bahwasannya bumi itu mudah dan allah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit didalam surat Ibrahim ayat 32,34 “Allah telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit”. Dan allah juga mengingatkan manusia untuk berfikir dai apa yang telah dia kerjakan sehingga tidak mengakibatkan kerusakan dan perbuatan yang jahanam seperti yang tertera dalam surat (Al Jatsiyah ayat 13).   BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Allah Swt telah menciptakan bumi beserta isinya guna memenuhi setiap kebutuhan manusia, namun semua hal itu akan bermanfaat ketika manusia mampu mengatur dan memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. produksi sendiri adalah hal utama dalam perekonomian, sebuah negara dikatakan maju ketika tingkat produksinya tinggi, maka Allah SWT dalam firmannya sudah mewajibkan kegiatan produksi kepada umat manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan juga sebagai alasan utama manusia agar dapat terus beribadah kepada Allah SWT.   DAFTAR PUSTAKA Musthafa Ahmad, 1989, Al marakhiy. Semarang: Toha Putra Badab Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009. Pembangunan ekonomi umat Jakarta : Lajnahpentashihan Mushaf Al-Qur’an ihab, 2002, Tafsir Al- Mishbah, Jakarta: Lentera Hati Yunus Mahmud, 2004, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: PT Hida karya Agung M. Quraish S Imam Jalaludin, al-mahali, 2009, Terjemahan Tafsir Jalalain berikut Nuzul Jilid Bandung: Sinar baru Al Gensido

0 komentar:

Posting Komentar